Gaza – Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat (19/11) meluncurkan seruan mendesak kepada komunitas internasional untuk melindungi rumah sakit di Jalur Gaza.
Seruan ini muncul setelah serangan udara Israel kembali menyasar Rumah Sakit Kamal Adwan di wilayah utara Gaza pada malam sebelumnya.
Dalam pernyataannya yang diterima oleh Arabi21, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, “Kami mengulangi seruan kami kepada lembaga internasional dan kemanusiaan untuk memberikan perlindungan terhadap rumah sakit dan tenaga medis di Jalur Gaza, sebagaimana diatur dalam hukum internasional.”
Mereka juga mengutuk tindakan kriminal berulang yang terus menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan.
Kondisi Darurat di RS Kamal Adwan
Dalam beberapa jam terakhir, pasukan Israel kembali menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan, mengakibatkan enam tenaga medis terluka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis dan harus dirawat di ruang perawatan intensif.
Selain itu, serangan tersebut merusak generator listrik utama rumah sakit dan merusak tangki air.
Akibatnya, rumah sakit kini tidak memiliki pasokan oksigen maupun air, yang mengancam keselamatan 80 pasien, termasuk 8 orang yang dirawat di ruang ICU.
Target Sistem Kesehatan di Gaza
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan upaya Israel untuk melemahkan sistem kesehatan di wilayah utara Gaza.
“Israel bertujuan untuk menghentikan operasional sistem medis, terutama di Rumah Sakit Kamal Adwan,” kata Basal, seraya menambahkan bahwa serangan drone Israel telah menargetkan generator rumah sakit, melukai anggota tim medis.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Hussam Abu Safia, juga mengungkapkan bahwa serangan terhadap rumah sakit menimbulkan kerusakan signifikan.
“Sebagai tenaga medis, kewajiban kemanusiaan kami adalah tetap berada di wilayah utara Gaza selama masih ada pasien dan korban luka. Namun, serangan langsung terhadap rumah sakit dan melukai anggota tim kami sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.
Korban Jiwa Akibat Agresi Israel
Pada Kamis (18/11), Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat agresi Israel yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai 44.056 orang.
Jumlah ini meningkat seiring dengan eskalasi kekerasan dan masifnya serangan Israel terhadap warga Palestina.
Selain korban jiwa dan luka-luka, agresi Israel yang memasuki tahun kedua ini juga menyebabkan lebih dari 10.000 orang hilang.
Ditambah lagi, kerusakan infrastruktur, kelaparan, dan minimnya bantuan kemanusiaan telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan lansia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Sumber: Arabi21