Gaza – Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa bagian di kamp pengungsi Al-Bureij, Gaza tengah, pada Rabu.
Warga terdengar bertanya, “Ke mana kami harus pergi?” dan “Tidak ada tempat yang aman,” saat Israel semakin meningkatkan serangan di apa yang disebut sebagai “zona aman” di Gaza.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, membagikan peta zona yang harus dikosongkan, mengklaim bahwa roket diluncurkan dari wilayah tersebut ke arah Israel sehingga pasukan Israel harus merespons.
“Demi keselamatan Anda, pindahlah segera ke zona kemanusiaan,” ujarnya.Area Al-Mawasi telah menjadi sasaran serangan berat oleh militer Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Situs Forensic Architecture, yang secara sistematis mendokumentasikan serangan di Gaza, melaporkan bahwa ada lima serangan di Al-Mawasi sejak akhir Mei hingga 10 September.
Data yang dikumpulkan oleh Dr. Lee Mordechai dari Universitas Ibrani, yang memantau perkembangan di Gaza, menunjukkan bahwa serangan di Al-Mawasi dilanjutkan pada 9 November.
Dalam waktu kurang dari sebulan, Israel menyerang wilayah tersebut setidaknya delapan kali, menewaskan puluhan orang.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), warga Palestina yang terlantar akibat perang Israel di Gaza “semakin terpaksa berkumpul di dalam zona yang ditetapkan Israel di Al-Mawasi,” sebuah wilayah seluas sekitar 41 kilometer persegi (15,83 mil persegi) yang kekurangan infrastruktur dan layanan penting.
Sebanyak 1,9 juta orang – 90 persen populasi Gaza – telah mengalami pengungsian setidaknya sekali akibat perang Israel.
Dari jumlah tersebut, sekitar 43.580 di antaranya diperkirakan adalah wanita hamil, berdasarkan statistik dari Dana Kependudukan PBB (UNFPA).
Banyak dari mereka kini berdesakan di dalam tenda-tenda rapuh setelah dipaksa berpindah ke Al-Mawasi oleh militer Israel.
Sumber: Quds News Network