Gaza – Tentara Israel menggempur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara pada Kamis dini hari, melukai empat tenaga medis, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah Palestina tersebut.
Serangan ini menyebabkan kerusakan parah pada lantai tiga rumah sakit, tempat penyimpanan obat-obatan dan peralatan medis, demikian pernyataan dari kementerian.
Direktur rumah sakit, Dr. Hossam Abu Safiya, mengonfirmasi bahwa empat tenaga medis menderita luka bakar akibat serangan tersebut.
“Serangan ini menyebabkan kebakaran di area yang berisi pasien terluka dan persediaan medis,” ujar Abu Safiya.
“Kami terpaksa meninggalkan pasien untuk meninggal karena operasi bedah harus dihentikan,” tambahnya, menyebut situasi di rumah sakit sebagai “bencana.”
Tentara Israel mundur dari rumah sakit pada Sabtu setelah serangan intensif yang dimulai Jumat, meninggalkan kehancuran besar dengan banyak korban di kalangan warga sipil Palestina serta kerusakan struktural yang luas.
Menurut Abu Safiya, ratusan pasien, staf medis, dan pengungsi terjebak di dalam rumah sakit selama serangan tersebut, di mana dirinya juga ditahan dan diinterogasi oleh tentara Israel.
Tidak ada bantuan kemanusiaan berupa makanan, obat-obatan, maupun bahan bakar yang diizinkan masuk oleh tentara Israel, membuat sebagian besar penduduk berada di ambang kelaparan.
Lebih dari 1.000 orang telah menjadi korban jiwa di Gaza Utara sejak ofensif dimulai, menurut Layanan Pertahanan Sipil Palestina.
Lebih dari 43.100 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menjadi korban jiwa, dan lebih dari 101.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh populasi wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu Ajansi