Gaza – Sebanyak 100 warga Palestina menjadi korban jiwa dan 820 lainnya terluka akibat serangan langsung Israel di Gaza sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari, menurut pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza pada Jumat.
Kepala Kantor Media, Salama Maroof, menyatakan bahwa Israel terus melancarkan serangan terhadap warga Palestina dengan menggunakan drone dan tembakan langsung, yang menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan luka-luka.
Sejak kesepakatan gencatan senjata diberlakukan, 100 orang telah menjadi korban jiwa dalam serangan langsung oleh pasukan Israel. Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa melaporkan bahwa jumlah korban jiwa akibat genosida Israel di Gaza telah mencapai 48.319 orang, dengan 111.749 lainnya terluka.
Banyak jenazah masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan, di mana tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka akibat pembatasan yang terus diberlakukan oleh Israel.
“Jumlah korban mencakup mereka yang gugur dalam serangan langsung, meninggal akibat luka-luka, atau kehilangan nyawa akibat ledakan sisa bahan peledak yang belum meledak,” jelas Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh.
Jenazah dan sisa-sisa kerangka manusia terus ditemukan di Jalur Gaza yang terkepung setelah pasukan Israel mundur. Tentara Israel telah menyelesaikan penarikan mereka dari apa yang disebut sebagai Koridor Netzarim sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Namun, otoritas Gaza menyatakan bahwa pembatasan pergerakan masih berlaku. Kendaraan hanya diizinkan melintas di Jalan Salah Al-Din setelah melalui pemeriksaan, sementara Jalan Al-Rashid tetap tertutup bagi kendaraan dan hanya dapat dilalui oleh pejalan kaki.
Sumber: