Tepi Barat – Tentara Israel menangkap sedikitnya 29 warga Palestina dalam serangkaian penggerebekan militer di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut kelompok urusan tahanan pada Senin.
Di antara mereka yang ditangkap terdapat seorang wanita dan anak-anak dalam penggerebekan yang menargetkan beberapa kota di wilayah tersebut, termasuk Hebron, Bethlehem, Jenin, Qalqilya, dan Jericho, sebagaimana disebutkan dalam pernyataan bersama Komisi Urusan Tahanan dan Perkumpulan Tahanan Palestina.
“Penggerebekan ini ditandai dengan tindakan kekerasan, ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, serta perusakan rumah warga,” bunyi pernyataan tersebut.
Penangkapan terbaru ini menambah jumlah warga Palestina yang ditahan oleh tentara Israel di Tepi Barat sejak Oktober lalu menjadi lebih dari 11.800 orang, termasuk mereka yang telah dibebaskan setelah ditahan, menurut data Palestina.
Angka tersebut tidak mencakup mereka yang ditangkap dari Jalur Gaza, yang diperkirakan mencapai ribuan orang. Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel secara rutin melakukan penggerebekan di Tepi Barat.
Operasi ini semakin meningkat sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Selain itu, warga Palestina juga kerap menjadi korban serangan brutal oleh pemukim ilegal Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 795 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.450 lainnya terluka akibat serangan tentara Israel di wilayah pendudukan.
Eskalasi ini terjadi setelah Mahkamah Internasional pada Juli lalu mengeluarkan pendapat penting yang menyatakan pendudukan Israel atas tanah Palestina selama puluhan tahun sebagai “ilegal” dan menuntut pengosongan semua permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu Ajansi