Gaza – Lebih dari 20 warga Palestina yang mengungsi menjadi korban jiwa pada Minggu malam akibat serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang dikelola PBB di kawasan al-Mawasi, Khan Younis. Sekolah tersebut menampung ratusan keluarga dan sebelumnya telah ditetapkan Israel sebagai “zona kemanusiaan.”
Sumber setempat melaporkan bahwa serangan terhadap Sekolah Ahmed bin Abdul Aziz, yang dikelola UNRWA, terjadi “tanpa peringatan apa pun.” Para pengungsi, termasuk wanita dan anak-anak, menjadi korban saat mereka sedang tidur.
Sekolah tiga lantai itu berada di dekat Kompleks Medis Nasser. Serangan menghantam lantai ketiga, menyebabkan kehancuran besar-besaran.
Sumber juga menambahkan bahwa beberapa jasad korban hancur berkeping-keping akibat besarnya kekuatan serangan tersebut.
Sekolah itu diperkirakan menampung ratusan keluarga Palestina dan terletak di wilayah yang sibuk dengan aktivitas warga sipil.
Serangan ini merupakan serangan kedua Israel terhadap sekolah di Gaza. Sebelumnya, pasukan Israel menyerbu Sekolah Khaleel Oweida di Beit Hanoun, Gaza utara, yang juga digunakan sebagai tempat perlindungan bagi pengungsi. Serangan tersebut mengakibatkan penculikan pria Palestina, pemindahan paksa terhadap wanita dan anak-anak, serta menyebabkan setidaknya 15 korban jiwa.
Menurut para penyintas yang berlindung di Sekolah Khaleel Oweida, pasukan Israel melakukan pemboman intensif, meninggalkan hingga 15 jasad warga sipil yang hangus terbakar.
Sejak dimulainya genosida yang sedang berlangsung, militer Israel telah berulang kali menargetkan sekolah yang dijadikan tempat perlindungan di Gaza. Serangan ini meliputi penembakan, penembakan langsung, pembunuhan terhadap warga yang dipaksa mengungsi, serta pengusiran mereka dari sekolah di bawah ancaman senjata atau dengan perintah untuk melarikan diri.
Sumber: Quds News Network