Gaza – Serangan udara Israel yang melanda Jalur Gaza telah merenggut nyawa puluhan warga Palestina, termasuk kepala kepolisian Gaza, Mahmud Salah, dan wakilnya, Hussam Shahwan. Serangan ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di wilayah tersebut.
Serangan di Zona “Kemanusiaan” al-Mawasi
Menurut sumber medis, 12 orang, termasuk beberapa anak-anak, menjadi korban dalam serangan di tenda pengungsian di zona “kemanusiaan” al-Mawasi, dekat Khan Younis di Gaza selatan.
Serangan itu juga melukai sekitar 15 orang lainnya, dengan video menunjukkan warga mencari korban di antara puing-puing tenda yang terbakar.
Mahmud Salah, seorang perwira berpengalaman dengan 30 tahun pengabdian, termasuk enam tahun sebagai kepala kepolisian, gugur dalam serangan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Gaza mengecam keras serangan ini, menyebut tindakan tersebut sebagai upaya menciptakan “chaos” dan memperparah penderitaan rakyat Gaza.
Eskalasi Kekerasan di Gaza
Laporan dari Deir el-Balah menunjukkan serangan udara lainnya menghantam sebuah pompa bensin di pinggiran kota, menewaskan sembilan orang. Sementara itu, serangan terpisah merenggut enam nyawa di kantor Kementerian Dalam Negeri di Khan Younis, tiga orang di kamp al-Shati, dan tujuh orang di kamp pengungsi Jabalia.
Serangan lain di Gaza City merenggut empat nyawa di Jalan Jala dan dua orang di distrik Zeitoun. Di Gaza tengah, delapan orang gugur, yang sebagian besar adalah anggota komite lokal yang membantu distribusi bantuan.
Secara keseluruhan, Al Jazeera melaporkan 63 warga Palestina gugur akibat serangan di berbagai wilayah Gaza pada hari Kamis, menurut sumber medis.
Tidak Ada Peringatan Sebelum Serangan
Serangan di al-Mawasi terjadi pada dini hari tanpa adanya peringatan dari militer Israel. Serangan ini memicu kecaman dari Philippe Lazzarini, kepala UNRWA, yang menegaskan bahwa tidak ada zona aman di Gaza. “Setiap hari tanpa gencatan senjata hanya membawa lebih banyak tragedi,” ungkapnya.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan itu menargetkan Shahwan, yang mereka sebut sebagai kepala pasukan keamanan Hamas di Gaza selatan. Namun, tidak ada pernyataan mengenai gugurnya Salah.
Dampak Serangan Israel yang Berkelanjutan
Sejak dimulainya genosida pada 7 Oktober 2023, serangan Israel telah merenggut lebih dari 45.581 nyawa, termasuk bayi-bayi yang meninggal akibat kedinginan di musim dingin.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan minimnya bantuan dan serangan yang terus-menerus menghantam wilayah tersebut.
Sementara itu, negosiasi untuk kesepakatan pelepasan tawanan antara Israel dan Hamas dilaporkan terus berlanjut di Doha, meskipun kedua pihak saling menuduh menunda proses tersebut.
Sumber: Al Jazeera