Gaza – Pasukan Israel kembali melancarkan serangan yang menyasar rumah sakit di Gaza, menambah deretan panjang krisis kemanusiaan yang menimpa wilayah tersebut. Pada Minggu, rumah sakit Al-Ahli Al-Arabi (Baptis) di Gaza, yang menjadi satu-satunya fasilitas medis yang masih beroperasi di wilayah utara Gaza, dihantam oleh serangan artileri pasukan Israel.
Menurut saksi mata, peluru artileri mengenai lantai atas rumah sakit, memicu ketakutan luar biasa di kalangan pasien dan menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan tersebut. Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan asap membubung dari lantai yang terkena serangan.
Sebelumnya, pada Jumat, rumah sakit Kamel Adwan, yang berlokasi di wilayah utara Gaza, dihancurkan sepenuhnya oleh serangan pasukan Israel. Bangunan rumah sakit dibakar, dan lebih dari 350 orang, termasuk tenaga medis, pasien, dan pendamping mereka, dilaporkan ditahan oleh pasukan Israel dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui.
Sejak dimulainya serangan besar-besaran di wilayah utara Gaza pada 5 Oktober 2023, sektor kesehatan di Gaza hampir sepenuhnya lumpuh. Pejabat kesehatan mengatakan bahwa rumah sakit dan ambulans kini diperlakukan sebagai “target militer” oleh pasukan Israel, menambah kesengsaraan rakyat Gaza yang sudah dikepung tanpa akses bantuan kemanusiaan.
Krisis ini diperburuk oleh serangan Israel terhadap rumah sakit Al-Ahli Al-Arabi pada Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 500 orang dalam satu malam, sebagaimana dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan Amerika Serikat, telah melancarkan serangan yang digambarkan banyak pihak sebagai genosida di Gaza. Lebih dari 153 ribu warga Palestina tewas atau terluka, mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 11 ribu orang masih hilang di tengah reruntuhan akibat serangan udara dan darat yang terus berlanjut.
Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant pada 21 November 2023 atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, serangan Israel terus berlangsung tanpa henti, memperparah salah satu krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern.
Sumber: Arabi21