Gaza – Seorang bayi Palestina dilaporkan meninggal dunia akibat cuaca dingin ekstrem di tenda pengungsian di kawasan Al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis, Gaza Selatan, pada Rabu (24/12).
Bayi perempuan bernama Sila Mahmoud Al-Fasih yang baru berusia dua minggu tersebut dinyatakan meninggal akibat hipotermia.
Sebelumnya, bayi lainnya, Aisyah Adnan Sufyan Al-Qasas, juga kehilangan nyawanya karena dinginnya suhu di kawasan pengungsian Al-Mawasi, Khan Younis, pada Jumat (22/12).
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, ayah Sila, Mahmoud Al-Fasih, menceritakan bahwa ia menemukan putrinya dengan tubuh membiru dan darah keluar dari hidung serta mulutnya pada pagi hari.
Sila segera dibawa ke klinik UNRWA (Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina), namun dokter menyatakan bahwa bayi tersebut telah meninggal akibat cuaca dingin yang ekstrem.
Serangan Israel Berlanjut, Banyak Korban Sipil
Selain dampak cuaca dingin, serangan udara Israel terus memakan korban di Gaza. Pada Rabu dini hari, sembilan warga Palestina gugur dan 15 lainnya terluka akibat gempuran udara di berbagai wilayah Gaza.
Tiga korban, termasuk seorang wanita, dilaporkan gugur dalam serangan terhadap dua rumah di Gaza Tengah. Sementara itu, dua warga kehilangan nyawa dan tujuh lainnya terluka dalam serangan di Khan Younis pada Selasa malam.
Menurut laporan WAFA (Kantor Berita Palestina), serangan udara Israel juga menargetkan tenda pengungsian di barat laut Khan Younis, melukai tujuh orang, tiga di antaranya mengalami luka serius dan dirawat di Rumah Sakit Nasser.
Sebelumnya, dua petugas pemadam kebakaran dan seorang anak gugur dalam serangan terhadap markas pertahanan sipil di kawasan Al-Daraj, Gaza Timur. Salah satu korban, Nabil Bahloul, meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya, menyusul rekannya, Najib Sakar, dan putra Sakar yang lebih dulu gugur.
Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mayor Mahmoud Basal, mengatakan bahwa pasukan Israel sengaja menghalangi tim penyelamat untuk membantu warga dan melindungi bantuan kemanusiaan.
Krisis Kemanusiaan di Gaza
Serangan Israel juga menyebabkan 11 orang terluka akibat serangan udara dan artileri di Kamp Pengungsi Nuseirat, Gaza Tengah.
Serangan lainnya terjadi di persimpangan Jahjouh, wilayah Sheikh Radwan, dan sebuah apartemen di kawasan Ash-Shahaba, Gaza Timur, yang merenggut nyawa beberapa warga sipil.
Di kawasan Tel Al-Hawa, tiga warga Palestina gugur dalam serangan terhadap sekelompok warga sipil.
Serangan lainnya terjadi di dekat toko roti Abu Iskandar, Gaza Barat Laut, dan menargetkan sebuah rumah di Jabalia, Gaza Utara, yang merenggut enam nyawa warga Palestina.
Dalam perkembangan terbaru, pesawat Israel juga menargetkan Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara dengan drone.
Korban Jiwa Terus Bertambah
Berdasarkan laporan sementara, jumlah korban jiwa akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah mencapai 45.338 orang, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
Jumlah korban luka juga sangat tinggi, mencapai 107.764 orang, mencerminkan skala krisis kemanusiaan yang dihadapi penduduk Gaza.
Gaza terus menghadapi situasi kritis di tengah serangan militer, cuaca ekstrem, dan kurangnya bantuan internasional. Kehidupan pengungsi semakin terancam, terutama bagi kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak.
Sumber: Arabi21