Gaza – Dua warga Palestina menjadi korban jiwa dan beberapa lainnya terluka pada Senin dini hari akibat serangan udara Israel yang menargetkan tenda pengungsi di Kamp Nuseirat, Gaza Tengah.
Serangan lain kemudian mengakibatkan empat korban jiwa, termasuk seorang anak, serta beberapa warga terluka di Kamp Nuseirat dan di lingkungan Sheikh Radwan di barat laut Kota Gaza, menurut laporan dari Kantor Berita Palestina (WAFA).
Tiga serangan udara Israel juga menargetkan dua rumah di Kamp Nuseirat, sementara pasukan Israel melancarkan pengeboman artileri berkelanjutan di lingkungan Zaytoun, tenggara Kota Gaza.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa Israel telah melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga-keluarga Palestina, dengan total 51 korban jiwa dan 164 orang terluka yang dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir.
Dalam laporan statistik hariannya tentang jumlah korban jiwa dan cedera akibat agresi Israel yang telah berlangsung selama 401 hari di Gaza, kementerian tersebut menyatakan, “Masih terdapat beberapa korban di bawah reruntuhan dan di jalanan, yang belum bisa dijangkau oleh tim penyelamat dan petugas pemadam kebakaran.”
Kementerian menambahkan bahwa jumlah korban agresi Israel kini mencapai 43.603 korban jiwa dan 102.929 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.
Pada Sabtu malam, pasukan Israel mengeksekusi tiga warga Gaza yang baru saja dibebaskan dan sedang dalam perjalanan kembali ke keluarga mereka di Kota Gaza.
Serangan ini terjadi di tengah krisis kekurangan sumber daya medis dan bantuan kemanusiaan di Gaza, yang memperparah penderitaan warga dan menghambat upaya untuk memberikan pertolongan pertama bagi korban serta evakuasi korban yang terperangkap di bawah reruntuhan.
Sumber lokal melaporkan bahwa militer Israel melepaskan tiga tahanan dari Pangkalan Militer Zikim di utara Gaza, namun dalam perjalanan mereka pulang di dekat Masjid Khalidi di sepanjang jalur pesisir, mereka kembali menjadi target serangan udara.Jenazah ketiga korban, yaitu Ali dan Nadi Ma’ruf yang sudah lanjut usia serta seorang pemuda bernama Hamza Hato, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.
Sumber tersebut menambahkan bahwa ketiga korban jiwa ini sebelumnya ditangkap saat terjadi invasi Israel ke Gaza utara pada bulan Oktober lalu, dan mengalami penyiksaan oleh pasukan Israel sebelum dieksekusi.
Sebanyak 32 warga Palestina menjadi korban jiwa dan beberapa lainnya terluka, sementara sejumlah orang masih dinyatakan hilang dalam pembantaian terbaru yang dilakukan Israel pada Minggu setelah mengebom rumah di Kota Jabalia, Gaza utara.
Saksi mata melaporkan bahwa militer Israel mengebom rumah yang padat dengan penduduk dan pengungsi dari keluarga Aloush di wilayah Jabalia, menyebabkan rumah tersebut hancur total. Warga setempat berhasil mengevakuasi 32 korban jiwa, termasuk 13 anak-anak, serta sejumlah besar korban luka.
Sumber: Arabi21