Sabtu, Juni 14, 2025
Blog Al Majdi Indonesia
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
  • Update Palestina
  • Penyaluran
  • Publikasi
    • Artikel
  • Mari Berdonasi
No Result
View All Result
DONASI
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
  • Update Palestina
  • Penyaluran
  • Publikasi
    • Artikel
  • Mari Berdonasi
No Result
View All Result
Blog Al Majdi Indonesia
No Result
View All Result
Home Berita

Gaza: Serangan Israel Membahayakan Nyawa Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir

Admin2 by Admin2
30/01/2025
in Berita, Internasional
A A
0
Gaza: Serangan Israel Membahayakan Nyawa Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Gaza – Serangan Israel selama 15 bulan di Gaza telah menempatkan ibu hamil dan bayi dalam “bahaya yang mengancam nyawa”, menurut laporan terbaru dari Human Rights Watch (HRW).

Laporan tersebut menyimpulkan bahwa Israel telah melanggar hak-hak perempuan hamil, anak perempuan, dan bayi baru lahir. HRW melakukan wawancara dengan perempuan yang sedang hamil selama perang di Gaza, tenaga medis lokal, serta staf medis internasional yang bekerja dengan organisasi kemanusiaan dan lembaga yang beroperasi di Gaza.

RelatedPosts

Nelayan Palestina Ditembaki Angkatan Laut Israel di Lepas Pantai Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Lebih dari 160 Tenaga Medis Gaza Ditahan di Penjara Israel, Laporan Ungkap Penyiksaan dan Pembunuhan

Hasil wawancara menggambarkan dampak mengerikan perang terhadap akses layanan kesehatan dasar selama kehamilan dan persalinan.

Meskipun ada gencatan senjata yang sedang berlangsung, kondisi melahirkan yang buruk di Gaza diperkirakan tidak akan membaik, menurut laporan yang diterbitkan pada Selasa.

HRW menemukan bahwa banyak perempuan di Gaza harus keluar dari rumah sakit yang penuh sesak hanya dalam hitungan jam setelah melahirkan, demi memberikan tempat bagi korban perang lainnya. Perawatan bayi baru lahir juga sangat terdampak.

Seorang dokter di Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emirati di Rafah mengungkapkan bahwa minimnya inkubator dan banyaknya bayi prematur memaksa mereka menempatkan empat hingga lima bayi dalam satu inkubator. “Sebagian besar dari mereka tidak bertahan hidup,” tambah dokter tersebut.

Dalam laporan setebal 56 halaman, HRW menyimpulkan bahwa sebagai kekuatan pendudukan di Gaza, Israel telah melanggar hak-hak perempuan hamil dan anak perempuan.

Pelanggaran tersebut mencakup hak atas perawatan yang layak selama kehamilan, persalinan, dan masa pascapersalinan, serta hak bayi baru lahir untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai.

HRW juga menyoroti bahwa dua undang-undang yang disahkan Knesset Israel tahun lalu, yang menargetkan UNRWA, akan semakin memperburuk kondisi kesehatan ibu dan bayi.

Undang-undang tersebut melarang UNRWA beroperasi di Israel dan Yerusalem Timur yang diduduki, serta melarang pemerintah Israel berhubungan dengan badan tersebut. Akibatnya, UNRWA kesulitan mendapatkan izin bagi stafnya dan mendistribusikan bantuan penting ke Gaza.

Menurut laporan tersebut, hingga bulan ini, layanan darurat obstetri dan perawatan bayi baru lahir hanya tersedia di 7 dari 18 rumah sakit yang masih beroperasi sebagian di Gaza, 4 dari 11 rumah sakit lapangan, dan 1 pusat kesehatan komunitas.

Semua fasilitas medis di Gaza menghadapi kondisi yang tidak higienis, penuh sesak, serta kekurangan obat-obatan, vaksin, dan perlengkapan medis penting lainnya.

Tenaga medis di Gaza, yang mengalami kelaparan, kelelahan, dan terkadang menjadi target serangan militer, berjuang keras untuk merawat korban serangan, serta menangani berbagai kasus penyakit yang menyebar akibat air tercemar dan lingkungan yang tidak bersih, tambah laporan itu.

Laporan tersebut juga mengutip temuan PBB yang menyatakan bahwa setidaknya delapan bayi baru lahir meninggal akibat hipotermia karena kurangnya tempat perlindungan yang layak.

Perang Israel telah menyebabkan 90 persen penduduk Gaza mengungsi, dengan banyak di antaranya berpindah tempat berkali-kali.

Akibatnya, ibu hamil tidak dapat mengakses layanan kesehatan dengan aman, sementara ibu dan bayi baru lahir hampir tidak mendapatkan perawatan pascapersalinan.

Pada akhir tahun lalu, HRW dalam laporan terpisah menyimpulkan bahwa Israel melakukan “tindakan genosida” dengan membatasi akses warga Gaza terhadap air bersih.

Laporan itu juga menemukan bahwa Israel menggunakan “kelaparan sebagai metode perang”, yang menyebabkan krisis pangan yang parah.

Ibu hamil menjadi kelompok yang paling terdampak oleh kekurangan makanan dan air, dengan konsekuensi serius bagi kesehatan mereka dan perkembangan janin. Banyak ibu hamil di Gaza yang mengalami dehidrasi dan kesulitan membersihkan diri, tambah laporan itu.

Sumber: Quds News Network

Tags: gazapalestina
Previous Post

Arus Kembali dari Gaza Selatan ke Gaza Utara Berlanjut pada Hari Kedua

Next Post

Israel Akan Bebaskan 110 Tahanan Palestina dalam Kesepakatan Gencatan Senjata

Next Post
Israel Akan Bebaskan 110 Tahanan Palestina dalam Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel Akan Bebaskan 110 Tahanan Palestina dalam Kesepakatan Gencatan Senjata

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Yayasan Al Majdi dan Al Kaffah Salurkan 16.000 Liter Air Bersih di Gaza

Yayasan Al Majdi dan Al Kaffah Salurkan 16.000 Liter Air Bersih di Gaza

04/10/2024
Kisah Nyata Kehidupan di kamp-kamp tenda di Gaza

Kisah Nyata Kehidupan di kamp-kamp tenda di Gaza

07/08/2024
Berita Terkini: Korban Agresi Israel Meningkat Menjadi Lebih Dari 27 Ribu Orang Syahid

Korban Agresi Israel Meningkat Menjadi Lebih Dari 27 Ribu Orang

24/12/2023
korban gaza

Setidaknya 17.177 orang meninggal akibat serangan Israel di Gaza

09/12/2023
Kisah Nyata Kehidupan di kamp-kamp tenda di Gaza

Kisah Nyata Kehidupan di kamp-kamp tenda di Gaza

2
Indonesia Kecam Serangan Israel Ke Rumah Sakit Gaza

Indonesia Kecam Serangan Israel Ke Rumah Sakit Gaza

0
Dubes: Warga Palestina Berterima Kasih dan Bangga ke Indonesia

Dubes: Warga Palestina Berterima Kasih dan Bangga ke Indonesia

0
Al-Quran dan Hadits: Dua Pedoman dalam Menyandarkan Agama Islam

Al-Quran dan Hadits: Dua Pedoman dalam Menyandarkan Agama Islam

0
Yayasan Al Majdi Gelar Khataman Al-Qur’an di Kamp Pengungsian Gaza Selatan

Yayasan Al Majdi Gelar Khataman Al-Qur’an di Kamp Pengungsian Gaza Selatan

28/03/2025
Yayasan Al Majdi Salurkan Ratusan Selimut untuk Pengungsi di Gaza Utara

Yayasan Al Majdi Salurkan Ratusan Selimut untuk Pengungsi di Gaza Utara

28/03/2025
Ratusan Porsi Makanan Tersalurkan Gaza Utara Berkat Donasi Zakat Mal

Ratusan Porsi Makanan Tersalurkan Gaza Utara Berkat Donasi Zakat Mal

28/03/2025
Ribuan Senyum Terukir Dalam Program Dapur Harapan

Ribuan Senyum Terukir Dalam Program Dapur Harapan

15/03/2025

Recent News

Yayasan Al Majdi Gelar Khataman Al-Qur’an di Kamp Pengungsian Gaza Selatan

Yayasan Al Majdi Gelar Khataman Al-Qur’an di Kamp Pengungsian Gaza Selatan

28/03/2025
Yayasan Al Majdi Salurkan Ratusan Selimut untuk Pengungsi di Gaza Utara

Yayasan Al Majdi Salurkan Ratusan Selimut untuk Pengungsi di Gaza Utara

28/03/2025
Ratusan Porsi Makanan Tersalurkan Gaza Utara Berkat Donasi Zakat Mal

Ratusan Porsi Makanan Tersalurkan Gaza Utara Berkat Donasi Zakat Mal

28/03/2025
Ribuan Senyum Terukir Dalam Program Dapur Harapan

Ribuan Senyum Terukir Dalam Program Dapur Harapan

15/03/2025
Blog Al Majdi Indonesia

Adalah lembaga Sosial yang Amanah, Profesional, serta Transparan yang Fokus pada Program Seputar Al-Qur'an dan Amal Kemanusiaan dalam rangka bersama-sama untuk menggapai 'Izzah.

Follow Us

  • Beranda
  • Berita
  • Update Palestina
  • Penyaluran
  • Publikasi
  • Mari Berdonasi

© 2023 Al Majdi Indonesia - web by RofiqFaiz.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
  • Update Palestina
  • Penyaluran
  • Publikasi
    • Artikel
  • Mari Berdonasi

© 2023 Al Majdi Indonesia - web by RofiqFaiz.