Tepi Barat – Tentara Israel menangkap setidaknya 35 warga Palestina dalam penggerebekan militer terbaru di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut kelompok urusan tahanan pada Selasa.
Dalam pernyataan bersama, Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina menyebutkan bahwa mantan tahanan turut menjadi sasaran dalam penggerebekan yang berlangsung di Hebron, Nablus, Tulkarem, Jenin, dan Salfit.
Puluhan warga Palestina lainnya diinterogasi oleh tentara Israel di lapangan sebelum akhirnya dibebaskan, menurut pernyataan kedua kelompok tersebut.
“Kampanye penangkapan ini terjadi di tengah agresi masif yang diluncurkan oleh (penjajah) Israel terhadap rakyat kami sebagai bentuk pembalasan yang masuk dalam kategori kejahatan hukuman kolektif,” bunyi pernyataan tersebut.
Penangkapan terbaru ini menambah jumlah warga Palestina yang ditahan oleh tentara Israel di Tepi Barat sejak Oktober 2023 menjadi lebih dari 14.300 orang, termasuk mereka yang telah dibebaskan setelah penangkapan, menurut data Palestina.
Angka tersebut belum mencakup mereka yang ditangkap dari Jalur Gaza, yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan.
Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel secara rutin melakukan penggerebekan di Tepi Barat, yang meningkat sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Selain itu, warga Palestina juga kerap menjadi sasaran serangan brutal oleh pemukim ilegal Israel.
Sejak saat itu, sedikitnya 848 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.700 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah ilegal dan menuntut pengosongan semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Andolu Ajansi