Gaza – Delapan warga Palestina, termasuk dua wanita dan lima anak-anak, menjadi korban jiwa pada hari Senin akibat serangan udara Israel yang menargetkan sebuah sekolah yang menjadi tempat penampungan warga sipil yang mengungsi, serta sebuah rumah di wilayah tengah Jalur Gaza.
Menurut pernyataan dari Pertahanan Sipil Gaza, seorang ibu dan empat anaknya menjadi korban jiwa, sementara beberapa lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarga Al-Samak di kota Deir Al-Balah.
Dalam pernyataan terpisah, Pertahanan Sipil menambahkan bahwa serangan udara Israel di Sekolah Khaled Bin Al-Waleed di kamp pengungsi Al-Nuseirat menewaskan seorang pria, istrinya, dan putri mereka, serta melukai beberapa orang lainnya.
Sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah membom 183 pusat pengungsian dan tempat penampungan di seluruh Jalur Gaza, menurut kantor media Gaza.
Warga Palestina menghadapi pengungsian berulang kali, karena militer Israel memerintahkan penduduk di berbagai wilayah untuk mengungsi sebelum serangan udara dan invasi darat.
Menurut Kantor Media Gaza, jumlah orang yang mengungsi di wilayah yang terkepung ini sejak perang dimulai telah mencapai 2 juta, dari total populasi 2,3 juta warga Palestina.
Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah menjadi korban jiwa dan lebih dari 95.800 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel ini telah mengakibatkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, di tengah blokade yang terus berlangsung, menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu Ajansi