Gaza – Setidaknya 33 warga Palestina menjadi korban jiwa dan 85 lainnya terluka akibat serangan udara Israel pada Jumat malam di rumah-rumah di Jalur Gaza utara, menurut otoritas setempat.
Mohammad Salha, direktur Rumah Sakit Al-Awda, mengatakan kepada Anadolu bahwa serangan udara Israel menargetkan sejumlah rumah warga Palestina di kawasan Tel al-Zaatar, sebelah timur kamp pengungsi Jabalia.
Dia juga mencatat bahwa masih ada orang yang hilang di bawah reruntuhan rumah, sementara ambulans kesulitan mencapai lokasi karena takut menjadi sasaran serangan oleh tentara Israel.
Otoritas lokal Gaza menyebutkan bahwa di antara korban terdapat 21 perempuan, dan jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah mengingat buruknya layanan kesehatan di Gaza utara di bawah pengepungan dan serangan Israel.
Selama 14 hari berturut-turut, tentara Israel terus melancarkan serangan di Gaza utara, dengan fokus pada wilayah Jabalia dan kamp pengungsinya.
Gaza utara, khususnya wilayah Jabalia, berada di bawah pengepungan ketat dan bombardir terus-menerus, dengan rumah-rumah dihancurkan bersama penghuninya.I
ni adalah operasi darat ketiga yang dilakukan tentara Israel di kamp Jabalia sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.
Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Setidaknya 42.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah menjadi korban jiwa sejak saat itu, dan lebih dari 99.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh populasi Gaza mengungsi di tengah blokade yang berkelanjutan, yang menyebabkan kelangkaan pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional terkait tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu Ajansi