Gaza – Pasukan Israel menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara pada Minggu malam, melukai beberapa anak dengan parah dan merusak fasilitas ruang bayi. Sementara itu, sebuah drone Israel menembaki gerbang dan dinding Rumah Sakit Indonesia yang berada di dekatnya.
Hussam Abu Safiya, direktur rumah sakit, melaporkan bahwa artileri Israel menargetkan beberapa fasilitas rumah sakit, termasuk bangsal anak dan ruang bayi, yang mengakibatkan beberapa anak terluka, dengan salah satu di antaranya berada dalam kondisi kritis.
“Peluru artileri Israel menghujani kami dari segala arah, dan pesawat tanpa awak menembaki siapa pun yang bergerak,” kata Abu Safiya.
“Kami sedang mengalami genosida di dalam rumah sakit.”
Ia menambahkan, “Tidak ada satu pun ambulans di Gaza Utara.”
“Rumah sakit hampir runtuh total, dan kami menyerukan kepada dunia untuk segera campur tangan melindungi rumah sakit dari serangan berkelanjutan oleh Israel.”
Ini adalah serangan kedua oleh pasukan Israel terhadap rumah sakit tersebut dalam waktu empat hari saja.
Pada 31 Oktober, pasukan Israel menghantam lantai tiga rumah sakit, yang menyimpan obat-obatan dan perlengkapan medis, menyebabkan kebakaran. Perlengkapan medis tersebut baru saja diterima lima hari sebelumnya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pasukan Israel juga menyerang stasiun desalinasi di departemen dialisis, bagian teknik dan pemeliharaan, serta tangki air.
Sebelumnya, pada 25 Oktober, militer Israel menyerbu rumah sakit tersebut. Serangan selama dua hari dimulai dengan serangan udara yang menghantam rumah sakit dan halaman-halamannya, termasuk generator oksigen medis.
Serangan terhadap pasokan oksigen tersebut mengakibatkan kematian anak-anak di rumah sakit serta melukai staf medis.
“Alih-alih menerima bantuan, kami justru menerima tank… yang menembaki bangunan [rumah sakit],” ujar Abu Safiya.
Beberapa jam setelah serangan udara, pasukan Israel menyerbu rumah sakit dan memerintahkan semua pasien, termasuk mereka yang berada di unit perawatan intensif, untuk berkumpul di halaman.
Mereka menyerang semua orang di dalam rumah sakit, kemudian memisahkan laki-laki dan perempuan. Semua laki-laki ditahan dan menjalani interogasi di tempat.
Menurut direktur keperawatan, terdapat 150 pasien dan orang yang terluka di dalam rumah sakit saat penyerbuan, bersama dengan 250 staf medis.
Kamal Adwan merupakan satu dari tiga rumah sakit di Jalur Gaza Utara yang telah berada di bawah blokade ketat oleh Israel selama lebih dari empat minggu.
Rumah sakit ini hampir tidak menerima bantuan, obat-obatan, makanan, dan bahan bakar sejak blokade dimulai pada 5 Oktober.
Dua rumah sakit lainnya, yaitu Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit al-Awda, telah berhenti beroperasi akibat serangan Israel yang berkelanjutan.
Dengan demikian, Rumah Sakit Kamal Adwan adalah satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi di Gaza Utara yang terkepung.
Sumber: Quds News Network