Gaza – Juru bicara PBB, Stéphane Dujarric, mengungkapkan bahwa pasukan Israel telah menghalangi dua pertiga dari total 129 misi bantuan kemanusiaan yang direncanakan untuk masuk ke Gaza minggu lalu. Hal ini terjadi di tengah krisis kelaparan yang meluas di berbagai wilayah di Gaza.
Dalam konferensi pers harian yang digelar Jumat, Dujarric menekankan bahwa warga Palestina di Gaza sangat membutuhkan tempat perlindungan yang memadai untuk menghadapi musim hujan dan dingin yang akan datang.
Ia juga menambahkan bahwa PBB bersama mitra-mitranya berupaya keras untuk segera mengirimkan tenda ke Gaza. Dujarric menjelaskan bahwa ratusan ribu warga Palestina terpaksa mengungsi, dengan kebutuhan mereka meningkat drastis.
Namun, upaya pemenuhan kebutuhan tersebut terhambat oleh blokade ketat Israel di wilayah utara Gaza. Selama lebih dari satu tahun agresi dan blokade Israel, krisis kelaparan semakin parah, terutama di wilayah selatan Gaza.
Kekurangan bahan pangan, khususnya tepung, menjadi masalah serius karena pasokan mulai habis di pasar akibat pembatasan dan serangan yang dilakukan pasukan Israel.
Masyarakat Gaza kini mengkhawatirkan kemungkinan kehabisan tepung sepenuhnya, yang dapat memicu krisis pangan akut. Situasi ini mengancam kehidupan sehari-hari mereka dan meningkatkan risiko kelaparan.
Dalam pernyataannya pada Rabu, Dujarric menyebutkan bahwa dari 19 roti yang didukung mitra kemanusiaan di Gaza, hanya 7 yang masih beroperasi akibat serangan Israel.
Ia menambahkan, penghentian operasi sebagian besar roti tersebut disebabkan oleh Israel yang menghalangi masuknya bahan baku penting.
Dujarric juga menyoroti bahwa penundaan pengiriman bahan bakar menjadi masalah utama dalam produksi roti, sebagaimana terjadi pada berbagai sektor lain di Gaza.
“OCHA (Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan) memperingatkan bahwa roti, yang menjadi sumber kehidupan bagi ratusan ribu warga Gaza yang lapar, berada di ambang penutupan total akibat kekurangan bahan bakar,” ujar Dujarric.
Warga Palestina di Gaza kini menghadapi kebijakan pemiskinan yang sistematis akibat kelangkaan bahan pangan, yang diperburuk oleh hambatan yang dilakukan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan, sebagaimana dikonfirmasi oleh berbagai lembaga internasional dan PBB.
Masyarakat internasional terus mendesak Israel untuk mempermudah akses bantuan kemanusiaan ke Gaza demi mencegah bencana kelaparan. Namun, seruan tersebut belum membuahkan hasil nyata.
Sumber: Arabi21