Dalam pernyataannya, kementerian mengumumkan bahwa jumlah total syuhada di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 41.431, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober lalu.
Sumber-sumber juga menambahkan bahwa jumlah korban luka telah mencapai 95.818 sejak dimulainya serangan, sementara ribuan korban masih terjebak di bawah reruntuhan.
Kementerian menyoroti bahwa pasukan Israel telah melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Gaza, dengan 40 syahid dan 58 korban luka tiba di rumah sakit dalam 24 jam terakhir.
Selain itu, sejumlah korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, dengan tim medis dan pertahanan sipil kesulitan untuk mencapai mereka.
Pada hari Minggu, tujuh warga Palestina syahid dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel yang menargetkan sebuah sekolah yang menjadi tempat pengungsian di barat Kota Gaza.
Pesawat tempur Israel menghantam Sekolah Kafr Qasim di Kamp Pengungsi Al-Shati, yang menampung banyak pengungsi, mengakibatkan tujuh warga meninggal dunia dan beberapa lainnya terluka dengan tingkat keparahan berbeda.
Para korban telah dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa.
Sehari sebelumnya, pada hari Sabtu, pasukan Israel menyerang Sekolah Al-Falah di lingkungan Zeitoun, selatan Kota Gaza, yang juga menampung pengungsi.
Serangan ini menewaskan 21 warga, termasuk 13 anak-anak, 6 wanita, dan 1 janin, serta melukai 30 orang lainnya.
Sumber: Arabi21