Selasa, Juli 1, 2025
Blog Al Majdi Indonesia
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
  • Update Palestina
  • Penyaluran
  • Publikasi
    • Artikel
  • Mari Berdonasi
No Result
View All Result
DONASI
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
  • Update Palestina
  • Penyaluran
  • Publikasi
    • Artikel
  • Mari Berdonasi
No Result
View All Result
Blog Al Majdi Indonesia
No Result
View All Result
Home Berita Internasional

Lebih dari 160 Tenaga Medis Gaza Ditahan di Penjara Israel, Laporan Ungkap Penyiksaan dan Pembunuhan

Admin2 by Admin2
27/02/2025
in Internasional, Berita
A A
0
Lebih dari 160 Tenaga Medis Gaza Ditahan di Penjara Israel, Laporan Ungkap Penyiksaan dan Pembunuhan
0
SHARES
3
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Gaza – Lebih dari 160 tenaga medis dari Gaza saat ini ditahan di penjara Israel di tengah laporan mengenai penyiksaan dan kekhawatiran atas nasib serta keselamatan mereka.

Organisasi non-pemerintah Palestina di bidang medis, Healthcare Workers Watch (HWW), mengonfirmasi bahwa 162 tenaga medis masih berada dalam tahanan Israel, termasuk beberapa dokter senior Gaza. Selain itu, 24 tenaga medis lainnya dilaporkan hilang setelah ditangkap dari rumah sakit selama serangan Israel.

RelatedPosts

Nelayan Palestina Ditembaki Angkatan Laut Israel di Lepas Pantai Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Tahun Ajaran Baru Dimulai di Gaza di Tengah Krisis dan Kehancuran

Menurut Muath Alser, direktur HWW, penahanan besar-besaran terhadap dokter, perawat, paramedis, dan tenaga medis lainnya di Gaza melanggar hukum internasional serta memperburuk penderitaan warga sipil dengan menghalangi akses terhadap layanan kesehatan yang vital.

“Penargetan tenaga medis oleh Israel telah berdampak buruk pada layanan kesehatan bagi warga Palestina, menyebabkan penderitaan besar, kematian yang seharusnya dapat dicegah, serta hilangnya sejumlah spesialisasi medis secara efektif,” kata Alser.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa 297 tenaga medis Gaza telah diculik oleh pasukan Israel sejak serangan dimulai pada Oktober 2023. Namun, menurut data HWW, jumlah tersebut bahkan lebih tinggi, dengan total 339 tenaga medis yang dikonfirmasi telah diculik oleh militer Israel.

Dokter Gaza Mengalami Penyiksaan di Penjara Israel

Seorang pengacara yang mewakili Dr. Hussam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, mengungkapkan bahwa kliennya mengalami penyiksaan setelah ditahan oleh pasukan Israel pada Desember lalu. Pengacaranya baru-baru ini diizinkan mengunjungi Dr. Abu Safiya di Penjara Ofer, Ramallah, di mana ia melaporkan mengalami pemukulan berat dan ditolak mendapatkan perawatan medis.

Laporan investigasi dari The Guardian dan Arab Reporters for Investigative Journalism (ARIJ) juga mengungkap kesaksian tujuh dokter senior yang ditangkap secara ilegal dari rumah sakit, ambulans, dan pos pemeriksaan di Gaza. Mereka dipindahkan ke penjara Israel, mengalami penyiksaan selama berbulan-bulan, pemukulan, kelaparan, serta perlakuan tidak manusiawi, sebelum akhirnya dibebaskan tanpa dakwaan.

“Apa yang saya alami dalam tahanan hanya sebagian kecil dari kenyataan yang sebenarnya terjadi,” ungkap Dr. Mohammed Abu Selmia, direktur Rumah Sakit al-Shifa, yang ditahan selama tujuh bulan di penjara Israel sebelum dibebaskan tanpa dakwaan.

“Saya dipukuli dengan popor senapan, diserang oleh anjing, dan hampir tidak mendapatkan makanan. Tidak ada kebersihan pribadi, tidak ada sabun, tidak ada air, tidak ada toilet … Saya melihat orang-orang sekarat di sana … Saya dipukuli begitu parah hingga tidak bisa berjalan. Tidak ada hari tanpa penyiksaan.”

Dokter Gaza Tewas Akibat Penyiksaan di Penjara Israel

Setidaknya tiga dokter senior Gaza dilaporkan tewas dalam tahanan Israel akibat penyiksaan:

  1. Dr. Ziad al-Dalou, seorang dokter penyakit dalam, meninggal setelah ditangkap dari Rumah Sakit al-Shifa saat Israel menyerang fasilitas tersebut.
  2. Dr. Iyad Rantisi, kepala departemen kebidanan di Rumah Sakit Kamal Adwan, meninggal akibat penyiksaan di tahanan Israel setelah ditangkap saat melintasi “koridor aman” yang ditetapkan Israel.
  3. Dr. Adnan al-Bursh, seorang ahli bedah ortopedi ternama, dibunuh akibat penyiksaan di penjara Israel setelah ditangkap dari Rumah Sakit al-Awda pada Desember.

Penyiksaan Sistematis terhadap Warga Palestina

Mantan tahanan menyebut bahwa dokter menjadi target utama penyiksaan di penjara Israel, di mana penyiksaan dan kekerasan terhadap warga Palestina dilakukan secara sistematis.

Tuduhan terhadap otoritas Israel mencakup:

  • Diborgol dan dirantai selama 24 jam bahkan saat tidur, makan, dan ke toilet.
  • Pemukulan brutal oleh penjaga, kondisi sel yang sangat padat, penghinaan, serta fasilitas kebersihan yang minim.

Pada Agustus 2024, kelompok hak asasi manusia Israel, B’Tselem, menuduh Israel menyiksa tahanan Palestina secara sistematis di kamp-kamp penyiksaan, di mana mereka mengalami kekerasan ekstrem dan pelecehan seksual.

Laporan mereka yang berjudul “Welcome to Hell”, berdasarkan 55 kesaksian mantan tahanan, mengungkap bahwa sebagian besar ditahan tanpa proses hukum.

Sejak 7 Oktober 2023, setidaknya 59 tahanan Palestina tewas akibat penyiksaan di pusat penahanan Israel, dengan 38 di antaranya berasal dari Gaza – jumlah tertinggi dalam sejarah.

Menurut pernyataan bersama dari Otoritas Urusan Tahanan Palestina dan Palestinian Prisoner’s Society, situasi ini menjadikan periode ini sebagai “tahap paling berdarah dalam sejarah pergerakan tahanan”.

Israel Dituduh Sengaja Menghancurkan Sistem Kesehatan Gaza

Pasukan Israel dituduh dengan sengaja menghancurkan sistem kesehatan Gaza melalui serangan terhadap rumah sakit, ambulans, dan tenaga medis, termasuk dengan:

  • Serangan udara terhadap fasilitas kesehatan,
  • Penahanan paksa terhadap dokter dan perawat,
  • Blokade terhadap peralatan medis yang sangat dibutuhkan.

Militer Israel berulang kali membenarkan serangan terhadap fasilitas medis di Gaza dengan mengklaim bahwa rumah sakit digunakan oleh Hamas.

Namun, menurut Andrew Cayley, jaksa utama Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang memimpin penyelidikan di Palestina, ICC menghadapi “kesulitan besar dalam menilai” klaim Israel mengenai keberadaan pejuang Hamas di rumah sakit.

“Saya pikir klaim ini telah dilebih-lebihkan secara besar-besaran, dan kami perlu membuktikan dengan jelas tingkat kehadiran militer di rumah sakit, jika memang ada,” ujar Cayley.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Türk, menegaskan bahwa hingga saat ini, Israel gagal memberikan bukti yang mendukung tuduhan mereka.

Sumber: Quds News Network

Tags: gazapalestina
Previous Post

Tahun Ajaran Baru Dimulai di Gaza di Tengah Krisis dan Kehancuran

Next Post

Nelayan Palestina Ditembaki Angkatan Laut Israel di Lepas Pantai Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Next Post
Nelayan Palestina Ditembaki Angkatan Laut Israel di Lepas Pantai Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Nelayan Palestina Ditembaki Angkatan Laut Israel di Lepas Pantai Gaza Meski Gencatan Senjata Berlaku

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Yayasan Al Majdi dan Al Kaffah Salurkan 16.000 Liter Air Bersih di Gaza

Yayasan Al Majdi dan Al Kaffah Salurkan 16.000 Liter Air Bersih di Gaza

04/10/2024
Kisah Nyata Kehidupan di kamp-kamp tenda di Gaza

Kisah Nyata Kehidupan di kamp-kamp tenda di Gaza

07/08/2024
Berita Terkini: Korban Agresi Israel Meningkat Menjadi Lebih Dari 27 Ribu Orang Syahid

Korban Agresi Israel Meningkat Menjadi Lebih Dari 27 Ribu Orang

24/12/2023
korban gaza

Setidaknya 17.177 orang meninggal akibat serangan Israel di Gaza

09/12/2023
Kisah Nyata Kehidupan di kamp-kamp tenda di Gaza

Kisah Nyata Kehidupan di kamp-kamp tenda di Gaza

2
Indonesia Kecam Serangan Israel Ke Rumah Sakit Gaza

Indonesia Kecam Serangan Israel Ke Rumah Sakit Gaza

0
Dubes: Warga Palestina Berterima Kasih dan Bangga ke Indonesia

Dubes: Warga Palestina Berterima Kasih dan Bangga ke Indonesia

0
Al-Quran dan Hadits: Dua Pedoman dalam Menyandarkan Agama Islam

Al-Quran dan Hadits: Dua Pedoman dalam Menyandarkan Agama Islam

0
penyaluran 1500 porsi makanan

Al Majdi Indonesia Salurkan 1.500 Porsi Nasi Hangat untuk Pengungsi Palestina di Gaza Utara

01/07/2025
qurban jordan

Yayasan Al Majdi Indonesia Salurkan Daging Qurban untuk Pengungsi Palestina di Camp Wehdat, Jordania

28/06/2025
Yayasan Al Majdi Gelar Khataman Al-Qur’an di Kamp Pengungsian Gaza Selatan

Yayasan Al Majdi Gelar Khataman Al-Qur’an di Kamp Pengungsian Gaza Selatan

28/03/2025
Yayasan Al Majdi Salurkan Ratusan Selimut untuk Pengungsi di Gaza Utara

Yayasan Al Majdi Salurkan Ratusan Selimut untuk Pengungsi di Gaza Utara

28/03/2025

Recent News

penyaluran 1500 porsi makanan

Al Majdi Indonesia Salurkan 1.500 Porsi Nasi Hangat untuk Pengungsi Palestina di Gaza Utara

01/07/2025
qurban jordan

Yayasan Al Majdi Indonesia Salurkan Daging Qurban untuk Pengungsi Palestina di Camp Wehdat, Jordania

28/06/2025
Yayasan Al Majdi Gelar Khataman Al-Qur’an di Kamp Pengungsian Gaza Selatan

Yayasan Al Majdi Gelar Khataman Al-Qur’an di Kamp Pengungsian Gaza Selatan

28/03/2025
Yayasan Al Majdi Salurkan Ratusan Selimut untuk Pengungsi di Gaza Utara

Yayasan Al Majdi Salurkan Ratusan Selimut untuk Pengungsi di Gaza Utara

28/03/2025
Blog Al Majdi Indonesia

Adalah lembaga Sosial yang Amanah, Profesional, serta Transparan yang Fokus pada Program Seputar Al-Qur'an dan Amal Kemanusiaan dalam rangka bersama-sama untuk menggapai 'Izzah.

Follow Us

  • Beranda
  • Berita
  • Update Palestina
  • Penyaluran
  • Publikasi
  • Mari Berdonasi

© 2023 Al Majdi Indonesia - web by RofiqFaiz.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Nasional
    • Internasional
  • Update Palestina
  • Penyaluran
  • Publikasi
    • Artikel
  • Mari Berdonasi

© 2023 Al Majdi Indonesia - web by RofiqFaiz.