Tepi Barat – Tentara Israel kembali menahan 28 warga Palestina dalam serangkaian penggerebekan militer di wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut kelompok urusan tahanan pada Kamis (5/12).
Di antara mereka yang ditahan, terdapat dua wanita dan seorang warga Palestina yang terluka yang diculik oleh tentara Israel dari rumah sakit di kota Nablus, demikian pernyataan bersama dari Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina.
Penggerebekan tersebut mencakup beberapa kota dan desa di wilayah pendudukan, termasuk Hebron, Ramallah, Tulkarem, Tubas, dan Nablus.
“Penyergapan ini disertai dengan tindakan kekerasan, ancaman terhadap tahanan dan keluarga mereka, serta perusakan dan vandalisme terhadap rumah warga,” tambah pernyataan tersebut.
Dengan penangkapan terbaru ini, jumlah warga Palestina yang telah ditahan oleh tentara Israel di Tepi Barat sejak Oktober tahun lalu mencapai lebih dari 11.900 orang, termasuk mereka yang telah dibebaskan setelah ditangkap, menurut data Palestina.
Jumlah tersebut tidak mencakup mereka yang ditahan dari Jalur Gaza, yang diperkirakan mencapai ribuan. Dalam beberapa tahun terakhir, militer Israel secara rutin melakukan penggerebekan di Tepi Barat, yang semakin meningkat sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Selain itu, warga Palestina juga menghadapi serangan brutal oleh pemukim ilegal Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 805 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 6.450 lainnya terluka akibat serangan militer Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Peningkatan kekerasan ini terjadi setelah Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu mengeluarkan pendapat penting yang menyatakan bahwa pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina “ilegal” dan menyerukan pengosongan semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu Ajansi