Tepi Barat – Tentara Israel menahan setidaknya 15 warga Palestina dalam penggerebekan militer di Tepi Barat yang diduduki, menurut kelompok-kelompok yang peduli urusan tahanan pada Selasa.
Seorang anak termasuk di antara mereka yang ditahan dalam penggerebekan yang menargetkan beberapa kota di wilayah pendudukan tersebut, termasuk Hebron, Tulkarem, Qalqilya, Jenin, dan Ramallah, menurut pernyataan bersama dari Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina.
“Penggerebekan ini diwarnai dengan tindakan kekerasan, ancaman terhadap para tahanan dan keluarga mereka, serta aksi vandalisme dan perusakan rumah warga,” demikian isi pernyataan tersebut.
Penangkapan terbaru ini menambah jumlah warga Palestina yang ditahan oleh tentara Israel di Tepi Barat sejak Oktober tahun lalu menjadi lebih dari 11.600 orang, termasuk mereka yang dibebaskan setelah sempat ditahan, menurut data Palestina.
Jumlah ini tidak termasuk mereka yang ditangkap dari Jalur Gaza, yang diperkirakan mencapai ribuan orang.
Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel secara rutin melakukan penggerebekan di Tepi Barat, yang meningkat sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Warga Palestina juga mengalami serangan kekerasan dari pemukim ilegal Israel.
Setidaknya 772 warga Palestina telah menjadi korban jiwa dan lebih dari 6.300 lainnya terluka akibat tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan, menurut Kementerian Kesehatan.
Eskalas ini terjadi setelah opini penting dari Mahkamah Internasional pada Juli yang menyatakan bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung puluhan tahun di tanah Palestina adalah “ilegal” dan menuntut pengosongan seluruh permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu Ajansi