Gaza – Warga Palestina kembali menjadi korban jiwa dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara berulang Israel di Jabalia, Gaza utara, pada Jumat dini hari.
Setidaknya enam warga Palestina lainnya juga menjadi korban jiwa, dan beberapa terluka dalam serangan Israel pada hari yang sama yang menargetkan rumah dan warga sipil di Gaza, yang telah mengalami pembantaian dan pembersihan etnis lebih dari setahun terakhir.
Sumber medis melaporkan bahwa empat warga Palestina meninggal dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di bagian barat Kota Gaza.
Selain itu, dua warga Palestina lainnya menjadi korban jiwa, dan tiga lainnya terluka dalam serangan Israel lainnya, menurut sumber tersebut.
Sementara itu, para aktivis dan jurnalis dari Gaza utara menyampaikan kekhawatiran mereka terkait kemungkinan adanya pembantaian Israel yang belum terungkap.
Para aktivis melaporkan bahwa tim penyelamat sulit mencapai lokasi-lokasi yang diserang karena blokade ketat dari pasukan pendudukan yang membatasi pergerakan, sehingga menghambat upaya untuk mengungkap skala pembantaian.
Pada 5 Oktober lalu, pasukan pendudukan Israel melancarkan invasi darat ke wilayah utara Gaza dengan dalih “mencegah Hamas kembali memperkuat posisinya di wilayah tersebut.”
Dengan dukungan Amerika Serikat, Israel telah melakukan pembantaian besar-besaran di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menyebabkan lebih dari 146 ribu warga Palestina menjadi korban jiwa atau terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Lebih dari 10 ribu lainnya masih hilang, di tengah kehancuran besar dan kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan lansia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Sumber: Arabi21