Gaza – Pertahanan Sipil Palestina pada Rabu melaporkan bahwa setidaknya 53 warga Palestina menjadi korban jiwa di seluruh Jalur Gaza akibat serangan Israel terhadap rumah dan tempat penampungan dalam 24 jam terakhir.
Satu orang menjadi korban jiwa pada Rabu malam setelah sebuah rumah di Beit Lahiya, di utara Gaza, menjadi sasaran, dan di kamp pengungsi Nuseirat, dua warga Palestina menjadi korban jiwa saat tenda mereka dihantam oleh serangan udara Israel.
Korban di Nuseirat, pusat Gaza, berasal dari keluarga al-Ejla, yang kehilangan 11 anggota keluarga pada bulan Agustus.
Pada Rabu pagi, satu jenazah ditemukan di daerah Khirbet al-Adas, utara Rafah. Jenazah tersebut adalah Khalil Salim al-Nahl, seorang pria berusia 70 tahun, menurut keterangan dari pertahanan sipil Gaza.
Sebelumnya, kolega kami dari Al Jazeera Arabic melaporkan bahwa seorang wanita dan lima anaknya menjadi korban jiwa dalam pemboman Israel terhadap sebuah rumah di kota Hay al-Nasr, timur laut Rafah.
Setidaknya tiga orang juga menjadi korban jiwa di lingkungan Zinjo, Kota Gaza, saat rumah keluarga Jundi dibom, menurut Pertahanan Sipil Palestina.
Melaporkan dari Deir el-Balah, jurnalis Al Jazeera Hani Mahmoud mengatakan bahwa terjadi peningkatan serangan yang terus berlanjut di seluruh Gaza, terutama di wilayah pusat dan kota selatan Khan Younis.
“Wilayah timur Khan Younis, hingga ke jalan pesisir, telah hancur dan tidak ada yang tersisa di sana,” kata dia.
“Dalam beberapa jam terakhir, kamp pengungsi Nuseirat telah diserang tanpa henti oleh beberapa serangan udara. Seluruh keluarga terbunuh dan tiba di rumah sakit dalam kondisi terpotong-potong atau berlumuran darah,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Selasa menyatakan bahwa “tidak ada yang bisa membenarkan” kekejaman yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober maupun “hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina” oleh Israel yang terjadi setelahnya, sembari menyerukan penghentian permusuhan.
“Komunitas internasional harus bergerak untuk gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera tanpa syarat, dan memulai proses yang tak dapat diubah menuju solusi dua negara,” tulisnya di platform media sosial X.
Setidaknya 41.495 orang telah menjadi korban jiwa dan 96.006 lainnya terluka dalam perang Israel terhadap Gaza. Di Israel, korban jiwa akibat serangan Hamas pada 7 Oktober setidaknya mencapai 1.139 orang, sementara lebih dari 200 orang disandera.
Sumber: Aljazeera