Gaza – Setidaknya 26 warga Palestina menjadi korban jiwa dalam serangan udara Israel pada Rabu dini hari yang menargetkan rumah dan tempat perlindungan di seluruh Gaza City.
Sumber medis di Rumah Sakit Al-Ahli Baptist, Gaza City, mengatakan kepada Anadolu bahwa jumlah korban akibat serangan Israel di Sekolah Muscat, yang menjadi tempat pengungsian warga di Gaza timur, meningkat menjadi 13 orang, termasuk anak-anak.
Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa lima orang lainnya menjadi korban jiwa dalam serangan udara Israel di Panti Asuhan Al-Amal, yang juga menampung pengungsi di pusat Gaza City.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pesawat tempur Israel menyerang Sekolah Muscat dan Panti Asuhan Al-Amal, menimbulkan korban jiwa di kedua lokasi pengungsian tersebut.
Secara terpisah, Pertahanan Sipil juga melaporkan bahwa delapan warga Palestina menjadi korban jiwa dalam serangan udara Israel di rumah keluarga “Ghattas” di lingkungan Shejaiya, Gaza timur.
Israel secara sistematis menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, di tengah serangannya yang terus berlangsung di Jalur Gaza.
Menurut aturan perang, menargetkan fasilitas sipil seperti ini dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Hamas pada Oktober lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.
Lebih dari 41.600 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dilaporkan menjadi korban jiwa, dan hampir 96.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh populasi di wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang menyebabkan kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel saat ini menghadapi tuduhan genosida di Pengadilan Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anadolu Ajansi