Gaza – Dokter Tania Haj Hassan, yang baru kembali dari Gaza, memberikan kesaksiannya di depan Dewan Keamanan PBB mengenai kejahatan genosida yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza.
Dalam pidatonya yang disampaikan dengan air mata, Haj Hassan mengatakan bahwa sejarah akan mencatat bagaimana rakyat Palestina mengalami genosida yang justru dibenarkan alih-alih dihukum.
Ia menegaskan bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah awal dari akhir kemanusiaan di dunia dan mencerminkan ketidakmampuan individu serta negara dalam bertindak.
Ia menambahkan bahwa sistem internasional saat ini tidak mengakui pentingnya nyawa rakyat Palestina.
“Selama 14 bulan terakhir, kami menyaksikan genosida yang dihadapi dengan keheningan, ketidakpedulian, dan upaya pembenaran,” ujar Haj Hassan.
Dr. Tania Haj Hassan adalah dokter asal Amerika Serikat yang tergabung dalam organisasi Doctors Without Borders (Médecins Sans Frontières).
Ia telah bertugas di Gaza dan bekerja di rumah sakit setempat selama empat bulan terakhir.
Sementara itu, serangan Israel di Jalur Gaza terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Hingga kini, serangan tersebut telah menyebabkan 44.363 korban jiwa, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai 105.070 orang lainnya.
Data ini masih sementara, karena ribuan korban masih terkubur di bawah reruntuhan atau berada di jalanan, yang tidak bisa dijangkau oleh tim penyelamat akibat blokade dan serangan berkelanjutan.
Sumber: Arabi21