Gaza – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Senin menyerukan kepada Israel untuk menghentikan serangan terhadap rumah sakit di Jalur Gaza.
Melalui unggahan di platform X, Tedros menulis bahwa “Rumah sakit di Gaza kembali menjadi medan pertempuran, dan sistem kesehatan berada dalam ancaman serius.”
Ia menekankan bahwa Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara telah “tidak beroperasi,” sementara keberadaan direktur rumah sakit, Dr. Hussam Abu Safiya, “tidak diketahui” sejak ia ditahan dua hari lalu.
“Pasien kritis telah dipindahkan ke Rumah Sakit Indonesia, yang juga tidak berfungsi,” tambah Tedros. Ia mencatat bahwa beberapa pasien ditahan selama proses pemindahan antar rumah sakit, dan mendesak Israel untuk memastikan “kebutuhan serta hak kesehatan mereka terpenuhi.”
“Rumah Sakit Al-Ahli dan Rumah Sakit Rehabilitasi Al-Wafa di Kota Gaza juga menghadapi serangan hari ini, dan keduanya mengalami kerusakan,” ujar Tedros.
“Kami ulangi: hentikan serangan terhadap rumah sakit. Warga Gaza membutuhkan akses layanan kesehatan. Tim kemanusiaan membutuhkan akses untuk memberikan bantuan kesehatan. Gencatan senjata sekarang!” tegasnya.
Pada Jumat, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di kota Beit Lahia, Gaza utara, membakar sebagian besar fasilitas medis dan memaksa pasien serta warga sipil yang mengungsi untuk melarikan diri.
Sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 45.500 orang di Gaza dan menghancurkan wilayah tersebut hingga rata dengan tanah.
Pada November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Pengadilan Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di wilayah tersebut.
Sumber: Anadolu Ajansi