Tepi Barat – Dalam aksi sadisme yang mengerikan, sebuah buldoser militer Israel tertangkap kamera sedang memutilasi tubuh Majed Abu Zeina, seorang remaja berusia 17 tahun, di kamp pengungsi Al-Far’a, selatan Tubas, Tepi Barat yang diduduki.
Rekaman ini, yang telah memicu kemarahan publik, terlihat buldoser tersebut menyeret tubuh Majed dengan cara yang brutal, menandai pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan norma internasional.
Majed ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel selama penggerebekan di kamp pengungsi pada hari Rabu. Menurut Palang Merah, tim medis mereka awalnya dilarang oleh tentara Israel untuk mendekati korban.
Ketika tubuh Majed berhasil diambil, tubuhnya dibawa ke rumah sakit, namun sebelum itu, pasukan Israel menggunakan buldoser untuk menyeret tubuhnya keluar dari kamp pengungsi.
Serangan terhadap Abu Zeina bukanlah insiden tunggal. Pada hari yang sama, pasukan Israel menargetkan sebuah kendaraan di Tubas dengan serangan drone, menewaskan lima pemuda Palestina: Ahmad Fawwaz Abu Dawwas, Qusay Majdi Abdul-Razzaq dari Tubas, Mohammad Awad Al-Aidi dari kamp Al-Far’a, Mohammad Nazmi Abu Zaga, dan Mohammad Zakaria Al-Zubeidi dari Jenin.
Gelombang serangan terbaru ini merupakan bagian dari serangan militer Israel yang lebih besar yang dimulai pada 28 Agustus 2023, dengan fokus utama pada Tepi Barat bagian utara. Sejak dimulainya serangan ini, sebanyak 40 warga Palestina telah terbunuh, termasuk 21 dari Jenin, 8 dari Tulkarm, 8 dari Tubas, dan 3 dari Hebron. Jumlah total warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023 kini mencapai 700.
Video yang menunjukkan tubuh Abu Zeina diseret oleh buldoser menjadi pengingat mencolok tentang kekerasan sistematis yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina, bahkan setelah kematian mereka.
Sumber: Quds News Network