Warga Gaza, hampir dua juta manusia, kini bergantung hanya pada beberapa titik distribusi air bersih, beberapa di antaranya berasal dari proses desalinasi kecil-kecilan. Infrastruktur air dan sanitasi mereka hancur parah akibat operasi militer yang berlangsung sejak akhir 2023.
Sumur-sumur yang dulu menjadi sumber utama kini menyusut drastis, dari produksi 35.000 meter³ per hari menjadi hanya 15.000 meter³, penurunan lebih dari separuh kapasitas sebelum konflik
Laporan juga menyebutkan bahwa konsumsi air harian penduduk Gaza hanya berkisar 3–5 liter, jauh di bawah rekomendasi minimum dari PBB (15 liter) dan bahkan tidak ada bandingannya dengan Israel yang mencapai 165 liter per orang per hari.
Krisis air ini tak hanya mengancam dehidrasi, tetapi juga menyebarkan penyakit dengan cepat. Saluran air dan sumur yang rusak serta kekurangan listrik membuat masyarakat terpaksa menggunakan air terkontaminasi. Jumlah kasus penyakit yang ditularkan melalui air meningkat hingga 150% dalam tiga bulan terakhir
Jangan sampai penderitaan warga Gaza semakin parah. Akses sedikit saja dari kita bisa membuat perbedaan besar:
Salurkan donasi untuk mendukung distribusi air bersih.
Gunakan kekuatan bersama untuk mencegah wabah penyakit dan kematian akibat dehidrasi dan kontaminasi air.
Mari bersama kita jadikan sedikit langkah sebagai harapan yang besar. Donasikan hari ini, karena air bersih adalah hak setiap anak, setiap manusia yang ingin bertahan hidup.
Menanti doa-doa orang baik