Gaza – Setidaknya 10 warga Palestina menjadi korban jiwa dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara Israel semalam yang menargetkan Sekolah Al-Tabi’in di Kota Gaza. Sekolah tersebut menjadi tempat perlindungan bagi ratusan keluarga yang terlantar.
Sumber lokal melaporkan bahwa sejumlah orang masih dinyatakan hilang, sementara korban lainnya mengalami luka-luka. Sekolah Al-Tabi’in sebelumnya juga menjadi lokasi serangan mematikan Israel pada Agustus lalu, yang menyebabkan lebih dari 100 korban jiwa, termasuk banyak wanita dan anak-anak.
Sebelumnya, pada Selasa, serangan udara Israel menghantam Sekolah Al-Hurriya di lingkungan Al-Zaytoun, Gaza, menyebabkan 15 korban jiwa dan melukai puluhan lainnya.
Sejak awal Agustus 2024, pasukan Israel telah menargetkan sekolah, rumah sakit, klinik, dan aula pengungsian sebanyak 65 kali, termasuk 39 serangan di bulan Oktober, menurut laporan yang dirilis oleh Euro-Med Human Rights Monitor pada Oktober. Serangan ini diduga bertujuan untuk “memaksa pengungsian paksa terhadap penduduk Palestina dari wilayah tersebut.”
Target serangan Israel mencakup penembakan, penembakan langsung, pembunuhan terhadap warga yang sudah terlantar, atau memaksa mereka meninggalkan sekolah yang telah dijadikan tempat perlindungan melalui serangan atau perintah evakuasi. Setelah itu, sekolah-sekolah tersebut dibakar atau dihancurkan oleh pasukan Israel agar tidak bisa digunakan kembali oleh para pengungsi.
Sumber: Quds News Network