GAZA CITY, Palestina – Sedikitnya 14 orang menjadi korban jiwa dan beberapa lainnya terluka akibat pemboman oleh Israel terhadap sebuah sekolah yang dikelola oleh PBB yang menampung warga sipil terlantar di Jalur Gaza tengah pada hari Rabu (11/09/2024), menurut kantor media pemerintah Gaza.
Beberapa staf dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) termasuk di antara korban tewas, demikian disampaikan oleh kantor tersebut dalam sebuah pernyataan, tanpa menyebutkan jumlah pasti korban.
Dinas Pertahanan Sipil menyebutkan bahwa sejumlah anak-anak dan perempuan termasuk di antara korban dalam serangan yang menargetkan Sekolah al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat.
Ini adalah serangan kelima yang diluncurkan oleh tentara Israel terhadap sekolah yang sama sejak 7 Oktober 2023 di tengah gempuran berkelanjutan terhadap Jalur Gaza, menurut dinas tersebut.
Sekolah tersebut menampung lebih dari 5.000 warga sipil terlantar di Gaza, berdasarkan data otoritas setempat.
“Ini adalah pembantaian ke-47 yang dilakukan oleh tentara Israel selama perang genosida di kamp pengungsi Nuseirat, tempat lebih dari 250.000 orang tinggal,” demikian disampaikan kantor media.
Lebih dari 18 sekolah dan pusat penampungan telah diserang oleh tentara Israel di kamp pengungsi Nuseirat sejak 7 Oktober lalu.
Israel secara sistematis menargetkan fasilitas sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, di tengah ofensif berkelanjutannya terhadap Jalur Gaza.
Berdasarkan hukum perang, menargetkan fasilitas sipil semacam itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Bulan lalu, sedikitnya 100 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap Sekolah Al-Taba’een di Gaza City, tempat lebih dari 6.000 orang terlantar berlindung.
Israel terus melancarkan serangan brutal terhadap Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Total Korban Jiwa di Gaza
Hingga kini, hampir 41.100 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 95.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlangsung, menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.
Ditulis oleh Rania Abu Shamala
sumber : Anadolu