Gaza – Pertahanan Sipil Gaza mengungkapkan bahwa sekitar 1760 warga Palestina telah sepenuhnya menguap dan lenyap tanpa jejak, akibat penggunaan senjata yang dilarang secara internasional oleh militer Israel. Menurut Pertahanan Sipil, senjata-senjata ini, yang digunakan selama konflik yang sedang berlangsung di Gaza, menyebabkan tubuh menguap, sehingga tidak meninggalkan bukti fisik apapun.
Dalam pernyataan rinci, Pertahanan Sipil menyoroti kondisi mengerikan di mana mereka beroperasi sejak awal perang. Pernyataan tersebut menekankan tantangan besar yang dihadapi oleh tim penyelamat, termasuk kekurangan bahan bakar, peralatan, dan suku cadang yang parah, yang menghambat kemampuan mereka untuk merespons keadaan darurat dengan efektif. Efisiensi kendaraan mereka, yang sudah hanya 37% sebelum perang, semakin menurun akibat serangan terus-menerus oleh pasukan Israel.
Meskipun menghadapi berbagai hambatan, Pertahanan Sipil melaporkan bahwa mereka telah berhasil melakukan lebih dari 72.000 misi penyelamatan, merespons 87.000 panggilan darurat. Namun, mereka tidak dapat mencapai sekitar 15.000 panggilan bantuan karena blokade yang sedang berlangsung, serangan langsung terhadap peralatan mereka, dan penolakan Israel untuk mengoordinasikan jalur aman bagi operasi penyelamatan.
Pernyataan Pertahanan Sipil juga mencatat bahwa 82 petugas mereka telah tewas, dan lebih dari 270 lainnya terluka, dengan beberapa petugas kembali bertugas setelah mengalami cedera berkali-kali. Penghancuran fasilitas mereka, termasuk hilangnya total 11 mobil pemadam kebakaran, 8 ambulans, dan kendaraan penting lainnya, semakin menghambat operasi mereka.
Selain itu, Pertahanan Sipil melaporkan bahwa 10.000 individu masih terjebak di bawah reruntuhan, dan upaya untuk mengambil tubuh mereka telah terhalang oleh tindakan militer Israel. Pernyataan tersebut menyerukan kepada organisasi internasional, khususnya Komite Palang Merah Internasional, untuk memenuhi tanggung jawab mereka di bawah hukum internasional dengan memfasilitasi intervensi kemanusiaan dan memastikan perlindungan warga sipil serta pekerja penyelamat.
sumber : Quds News Network