Gaza – Setidaknya 17 warga Palestina, termasuk dua anak-anak, menjadi korban jiwa pada Jumat dalam serangan Israel yang menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza.
Sumber medis di Rumah Sakit Baptis mengatakan kepada Anadolu bahwa serangan Israel tersebut menghantam lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza bagian utara, menewaskan enam orang dan melukai sejumlah warga sipil.
Sebuah serangan lainnya menghantam sebuah rumah di lingkungan Al-Nasr di kota Rafah bagian selatan, menewaskan seorang ayah dan putrinya serta melukai beberapa orang lainnya, menurut sumber di Rumah Sakit Gaza Eropa.
Lima warga Palestina lainnya menjadi korban jiwa dalam serangan udara Israel yang menghantam tenda yang digunakan sebagai tempat berlindung pengungsi di wilayah al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis.
Tentara Israel sebelumnya telah menetapkan al-Mawasi sebagai “zona aman” bagi warga sipil yang terlantar di Gaza, tetapi kawasan itu, seperti banyak zona aman lainnya, segera menjadi sasaran serangan Israel.
Di Deir al-Balah, Gaza Tengah, empat orang, termasuk seorang anak dan seorang wanita, menjadi korban jiwa ketika sebuah serangan menghantam apartemen dan tenda darurat tempat keluarga pengungsi berlindung, menurut petugas medis di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
Saksi mata melaporkan penembakan artileri dan bom asap yang menargetkan daerah barat laut kamp pengungsi Nuseirat di Gaza Tengah, sementara pesawat tempur Israel membombardir sebuah toko komersial di dalam kamp tersebut. Israel terus melanjutkan serangannya yang menghancurkan terhadap Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.
Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 43.700 orang dan membuat wilayah itu hampir tidak dapat dihuni.
Serangan ini telah menyebabkan hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, di tengah blokade yang berlangsung lama, menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Sumber: Anadolu Ajansi